KEAMANAN DAN TANTANGAN ETIS
Teknologi Informasi (TI) telah mengubah wajah dunia secara kontemporer,
karena TI saat ini tidak hanya menghubungkan dunia pada satu platform
tunggal tetapi juga membantu dalam integrasi berbagai masyarakat
tradisional menuju masyarakat modern. Namun perkembangan sistem
informasi (SI) yang berhubungan dengan perubahan teknologi informasi
yang baru saat ini sering juga terkait dengan kondisi keamanan dan
permasalahan etika. Hal ini benar, karena ada tantangan yang bisa
ditimbulkan dari dampak perkembangan TI dan SI saat ini yaitu yang
ditimbulkan dari internet dan perdagangan elektronik yang bisa
memunculkan tindakan perlindungan bagi privasi dan kekayaan intelektual.
Seiring dengan hal ini, kemungkinan bagi isu – isu yang menyangkut
etika bermasyarakat juga akan berkembang bersamaan dengan hukum dan
peraturan terkait perilaku yang menyebabkan terganggunya keamanan dalam
TI dan SI yang bisa berdampak negative. Namun selain sisi negative
kondisi ini juga ada sisi positifnya yaitu meningkatnya kemampuan
komputerisasi masyarakat dan memberikan bantuan kemudahan dan
kepraktisan dalam mengelola dan mengirimkan informasi, tetapi masyarakat
juga harus selektif dan bisa segera mengambil tindakan jika TI dan SI
tidak diterapkan sebagaimana mestinya, dan bisa memicu konflik etika.
MANAJEMEN KEAMANAN : MELIHAT LEBIH DEKAT
Pada dasarnya keamanan informasi dapat dikelola dengan baik, jika di
tingkat makro dengan adanya kode praktek yang digunakan sebagai landasan
kerja sedangkan di tingkat mikro berupa tes pengukuran. Dalam aplikasi
manajemen keamanan ada banyak alat untuk menjaga keamanan informasi
sebagai sumber dayayang vital dan bisa meminimalkan dari tindakan
kejahatan seperti penipuan, kesalahan dan kerugian dalam elektronik
bisnis (e-business) sistem yang juga terkoneksi dengan pelanggan,
pemasok, dan stakeholders lainnya.
Dalam dunia sistem informasi dan teknologi saat ini bisa disebutkan dua
jenis alat penjaga keamanan yang terbanyak digunakan, yaitu antara lain :
• Password Terenkripsi
Alat keamanan ini bekerja dengan mentransmisikan bentuk pesan, file dan
data lainnya ke dalam bentuk acak yang dikhususkan untuk pengguna yang
berwenang. Password ini menggunakan alogaritma matematika khusus untuk
mengubah data digital dalam urutan kode. Dalam penggunaan alat
pengamanan ini, individu masing – masing sudah mempunyai kunci pribadi
sendiri dan khusus.
• Firewall
Alat keamanan bagi sistem informasi dan teknologi ini merupakan jaringan
computer dan software yang berfungsi sebagai “penjaga gerbang”, artinya
jaringan pengaman firewall ini bekerja sebagai filter dan transfer kode
pengaman dalam lalu lintas informasi dan hanya mengijinkan transmisi
yang sesuai untuk bisa mengakses data di internet.
TANTANGAN ETIS
Masalah terkait etika dalam era sistem informasi saat ini telah
memberikan urgensi baru dengan munculnya interer dan perdagangan
elektronik. Hal ini disebabkan dengan adanya internet dan teknologi
perusahaan digital yang diciptakan telah memudahkan pengumpulan,
pengintegrasian dan pendistribusian informasi secara luas kepada
berbagai pengguna internet dan bagi bisnis elektronik penyebaran ini
bisa berjalan dengan sangat mudah serta cepat yang juga secara tidak
langsung bisa membawa isu – isu etis milik pribadi yang seharusnya perlu
dilindungi karena menyangkut nilai – nilai dari institusi atau bisa
menyangkut individu. Kondisi ini yang bisa menjadi tantangan bagi etika,
sampai muncul pertanyaan bahwa “Apakah kondisi ini etis dan bisa
dipertanggungjawabkan secara social dalam tindakan?”. Dalam perkembangan
selanjutnya permasalahan yang terkait dengan tantangan etika ini sempat
turun sejak pengguna internet mulai dibatasi untuk bisa dengan mudah
mengakses lewat portal world wide web (www) dan juga keleluasaan menulis
di program HTML, hal ini akhirnya menyebabkan orang – orang enggan
menggunakan internet, tetapi kondisi ini mulai beralih saat ini yaitu
sejak mulai menjamurnya berbagai situs bisnis dan e-commerce dan dampak
peralihan ini sudah bisa dipastikan juga akan disertai dengan munculnya
isu – isu etika yang baru yang juga menimbulkan tantangan etika yang
baru.
TINDAKAN SUGESTIF
1. Apakah Penggunaan Alat dan Teknologi Dalam Organisasi Murni Tergantung Pada Kebutuhan Organisasi.
Tindakan ini didasari pada kenyataan saat ini dimana banyak organisasi
yang secara langsung dan dalam skala besar menerapkan teknologi terbaru
dengan tujuan selain untuk memuaskan pelanggan, disamping itu juga
organisasi tersebut hanya mengikuti trend kecanggihan teknologi tanpa
ada dasar tujuan dan kebijakan yang tepat dan perlu direncanakan
terlebih dahulu, sehingga resiko keamanan informasi diabaikan.
2. Penggunaan Perangkat Lunak Berlisensi.
Di masa penggunaan teknologi bagi bisnis yang saat ini sudah banyak
berkembang bisa berpotensi juga bagi perkembangan perangkat lunak yang
digunakan untuk bisnis di masa depan. Tindakan ini dilakukan berfokus
pada pelanggan yang harus diperhatikan. Namun kendala yang timbul saat
ini, sebagian besar perusahaan lebih memilih menggunakan perangkat lunak
bajakan dengan biaya murah. Tindakan ini sudah termasuk juga dalam
tindakan pidana yang akan ditindak oleh hukum. Kondisi ini perlu diubah
bagi perusahaan, harus lebih memilih menggunakan perangkat lunak yang
berlisensi meskipun biaya lebih mahal, tetapi bisa dipertanggung
jawabkan untuk resiko terganggunya keamanan yang bisa terja di masa
depan.
3. Media Penyimpanan Data yang Standart dan Dapat Diandalkan
Sumber dari data – data penting peusahaan perlu disimpan dalam media
penyimpanan, tindakan ini penting dilakukan sebagai bentuk perlindungan
dan ketersediaan data serta kemudahan akses terutama untuk aset bisnis,
tetapi resiko keamanan teknologi juga masih bisa terjadi, karena tidak
bisa hanya diselesaikan dengan media penyimpanan. Jadi fungsi media
penyimpanan data ini harus lebih didukung dengan pembatasan penyaluran
data.
4. Sentralisasi Penyimpanan Data Untuk Mengurangi Masalah Kehilangan Informasi atau Pencurian
Cara peningkatan keamanan sistem informasi dan teknologi dalam
perusahaan bisa juga dilakukan dengan langkah data terpusat , karena
tingat keamananya dijamin dengan beberapa lapisan firewall dan
pendeteksi instrusi dalam sistem. Selain itu tindakan ini tidak perlu
dilakukan sendiri, karena sudah bisa menggunakan jasa tenaga TI
professional bersama dengan perusahaan hosting data. Meskipun biaya
sentralisasi ini mahal tetapi keamanan yang bisa dijaga lebih terjamin.
5. Strategi Penerapan Sistem Pararel Dapat Meminimalkan Kegagalan Sistem
Bentuk tindakan untuk meningkatkan keamanan sistem informasi dan
teknologi ini yaitu sistem lama dan sistem baru dalam perusahaan
dijalankan secara stimulant, artinya jika penguasaan dan perkembangan
sistem baru bisa tercapai maka sistem lama tidak akan dipakai lagi.
Proses ini butuh waktu yang bertahap. Keuntungan penerapan tindakan ini,
informasi tetap dapat dipindah dari sistem yang lama.
6. Karyawan Diperkaya Dengan Pembelajaran Tentang Kode Etik
Dlama tindakan ini, para karyawan harus lebih diperdalam lagi untuk
memahami dan mempelajari pentingnya kode etik dengan pelatihan tentang
internet dan program pelatihan etika, agar produktifitas karyawan dapat
ditingkatkan yang terfokus pada penerapan manajemen mutu, dalam arti
jika mutu karyawan yang memiliki dasar tindakan beretika kuat, maka
pelayanan kepada konsumen juga akan baik, sehingga konsumen bisa
terjamin dan secara tidak langsung citra perusahaan akan menjadi kuat
juga.
7. Manfaat Dengan Memakai Jasa white hat hackers
White hat hackers bekerja berkebalikan dengan hacker hitam. Tugas
hackers topi putih ini justru membantu perusahaan yang memakai jasanya
untuk menangani tindakan kejahatan dalam jaringan yang dilakukan oleh
hackers hitam dan hackers topi putih ini lebih bertindak sebagai
konsultan keamanan sistem informasi bagi perusahaan. Hackers topi putih
ini lebih sering bekerja dimalam hari, tetapi bertujuan untuk mendeteksi
dan melindungi pencurian informasi bisnis di siang hari.
8. Memahami Bahwa Teknologi Bukan Sebagai Solusi Bagi Semua Masalah Bisnis
Tindakan ini penting didasari pemahaman bahwa memulai suatu bisnis
dengan memfokuskan pada penggunaan teknologi dibanding proses bisnis
sepenuhnya tidak benar. Hal ini didasari bahwa saat ini teknologi yang
benar lebih dipandang sebagai “implementasi dari solusi” dan teknologi
adalah komponen penting dari solusi, tetapi hanya komponen artinya
teknologi lebih bersifat membantu aktifitas bisnis. Sedangkan aktifitas
bisnis itu sendiri harus dimulai dengan sebuah proses.
KESIMPULAN
Telah diuraikan pemahaman mengenai konsep keamanan dan tantangan etika
bagi bisnis elektronik dan alternatif tindakan untuk meningkatkan
keamananbagi penyaluran sistem informasi dan teknologi, khususnya dalam
era teknologi yang semakin canggih saat ini aktifitas bisnis yang
berhubungan dengan penggunaan internet semakin luas. Kondisi ini harus
diwaspadai terutama dari resiko tindakan kejahatan yang dapat mengganggu
keamanan SI dan menjadi pelanggaran salam kode etik berbisnis.